BAB II
PEMBAHASAN
Definisi Kepemimpinan
Ada banyak definisi kepemimpinan antara lain Scheriesheim, et al. (dalam
Kreitner dan Kinichi, 1992, p.
516) menyatakan bahwa
kepemimpinan adalah proses pengaruh sosial dimana pemimpin mengupayakan
partisipasi sukarela para bawahannya dalam usaha mencapai tujuan
organisasi. Kaitannya dengan TQM,
definisi yang diberikan oleh Goetch dan Davis (1994, p.
192) adalah kepemimpinan
merupakan kemampuan untuk membangkitkan semangat orang lain agar bersedia dan
memiliki tangung jawab total terhadap usaha mencapai atau melampaui tujuan
organisasi.
Kepemimpinan tidak hanya berada pada
posisi puncak struktur organisasi perusahaan,tetapi meliputi setiap level yang
ada dalam organisasi. Kepemimpinan
merupakan salah satu bagian dari manajemen.
Dan secara umum seorang pemimpin yang baik harus memiliki beberapa
karakteristik berikut:
- Tanggung jawab yang seimbang
- Model peranan yang positif
- Memiliki ketrampilan komunikasi yang baik
- Memiliki pengaruh positif
- Mempunyai kemampuan untuk meyakinkan orang lain
Pemimpin yang baik juga harus dapat memainkan peranan
penting dalam melakukan tiga hal
berikut, yaitu (Bennis dan Nanus, 1985,
pp. 184-186):
- Mengatasi penolakan terhadap perubahan
- Menjadi perantara bagi kebutuhan kelompok-kelompok
di dalam dan di luar organisasi
- Membentuk kerangka etis yang menjadi dasar operasi
setiap karyawan dan perusahaan secara keseluruhan
Kepemimpinan versus Manajemen
Tidak semua
pemimpin adalah manajer, maka konsep manajemen dan kepemimpinan pun sebenarnya
agak berbeda. Kepemimpinan merupakan
salah satu bagian dari manajemen dan keduanya saling melengkapi. Beberapa perbedaan antara manajemen dan
kepemimpinan menurut Kotter (dalam Goestch dan Davis, 1994,
p. 209) antaralain:
- Manajemen berhubungan dengan usaha menanggulangi
kompleksitas; kepemimpinan
menanggulangi perubahan.
- Manajemen berkaitan dengan perencanaan dan
penganggaran untuk mengatasi kompleksitas;
kepemimpinan mengenai penentuan arah perubahan melallui pembentukan
visi.
- Manajemen mengembangkan kemampuan untuk
melaksanakan rencana melalui pengorganisasian dan penyusunan staf; kepemimpinan mengarahkan staf untuk
bekerja berdasarkan visi.
- Manajemen menjamin pencapaian rencana melalui
pengendalian dan pemecahan masalah;
kepemimpinan memotivasi dan mengilhami orang agar berusaha
melaksanakan rencana.
Dalam TQM, manajer yang sukses adalah manajer yang dapat
menggabungkan karakteristik manajer dan pemimpin secara tepat. Berikut adalah perbandingan antara pemimpin
dan manajer:
- Manajer mengelola;
pemimpin melakukan inovasi
- Managers are copies; leaders are originals
- Manajer memelihara;
pemimpin mengembangkan
- Manajer focus pada system dan struktur; pemimpin
focus pada manusia
- Manajer mengandalkan pengendalian; pemimpin mengilhami
- Manajer menggunakan pandangan jangka pendek; pemimpin menggunakan pandangan jangka
panjang
- Manajer menekankan aspek bagaimana dan kapan; pemimpin menekankan aspek apa dan
mengapa
- Manajer menerima status quo;pemimpin menantangnya
- Manajer melakukan sesuatu dengan benar (do things
right); pemimpin melakukan sesuatu
denga tepat (do the right things)
Kepemimpinan demi tercapainya kualitas
Dalam TQM, kepemimpinan didasarkan pada filosopi bahwa
perbaikan metode dan proses kerja secara berkesinambungan akan dapat
memperbaiki kualitas, biaya,
produktivitas, ROI dan meningkatkan daya
saing. Maka untuk mencapai filosopi tsb
dibutuhkan kepemimpinan yang memiliki karakteristik berikut (Ross, 1994,
p. 34):
- Visible,
committed, dan knowledgeable
- Semangat misionaris
- Target yang agresif
- Strong driver
- Komunikasinilai-nilai
- Organisasi
- Kontak dengan pelangggan
Maka kaitannya dengan TQM
karakteristik itu meliputi (Scholte dalam Goestch dan Davis, 1994,
pp. 197-199):
- Fokus pada pelanggan
- Obsesi terhadap kualitas
- Pemahaman mengenai struktur pekerjaan
- Kebebasan yang terkendali
- Kesatuan tujuan
- Melacak kesalahan dalam system
- Kerjasama tim
- Pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan
Sedangkan Joseph
M. Juran menyatakan bahwa kepemimpinan
yang mengarah pada kualitas meliputi tiga fungsi manajerial, yaitu perencanaan, pengendalian dan perbaikan
kualitas secara berkesinambungan.
Gaya kepemimpinan
Adalah suatu
cara yang digunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahannya. Ada lima macam gaya kepemimpinan, yaitu otokratis, demokratis,
partisipatif, orientasi pada
tujuan dan situasional.
Gaya kepemimpinan dalam konteks TQM
Adalah
kepemimpinan partisipatif yang lebih tinggi level/tingkatannya yang
meliputi upaya mencari masukan dari karyawan yang diberdayakan, mempertimbangkan masukan tersebut dan
bertindak berdasarkan masukan itu. Jadi
perbedaan utamanya adalah pada pemberdayaan karyawan.
Dalam rangka membentuk keanakbuahan
(followership), ada enam paradigma yang
harus diperhatikan, menurut Covey
meliputi:
- Menang/Menang
- Menang/Kalah
- Kalah/Menang
- Kalah/kalalh
- Menang
- Menang/Menang atau tidak ada transaksi.
Untuk model
TQM, maka yang paling tepat untuk
membentuk dan memperthankan pengikut adalah pendekatan menang/menang karena
pendekatan ini kedua pihak bekerjasama untuk menemukan solusi terbaik.
Kerjasama tim: karakteristik dan manfaat
Kerjasama tim
merupakan salah satu unsure fundamental dalam TQM. Tim merupakan sekeompok orang yang memiliki
tujuan bersama. Beberapa factor yang
mendasari perlu dibentuknya tim dalam suatu perusahaan adalah:
- Pemikiran
dari 2 orang atau lebih cenderung lebih baik daripada pemikiran
satu orang saja
- Konsepsinergi (1+1 > 2) yaitu bahwa hasil dari
tim jauh lebih baik daripada jumlah bagiannya
- Anggota tim dapat saling mengenal dan saling
percaya sehingga mereka dapat saling membantu
- Kerjasama tim dapat menyebabkan komunikasi terbina
dengan baik
Faktor-faktor penghambat kesuksesan
kerjasama tim
Sekumpulan orang
belum tentu merupakan suatu tim.
Orang-orang dalam suatu kelompok tidak secara otomatis dapat bekerja
sama. Penyebab utamanya adalah factor
manusia. Beberapa aspek diantaranya
adalah:
- Identitas pribadi anggota tim
- Hubungan antar anggota tim
- Identitas tim di dalam organisasi, yang terdiri dari dua aspek, yaitu: kesesuaian atau kecocokan tim
dalam organisasi dan pengaruh keanggotaan dalam tim tertentu terhadap
hubungan dengan anggota diluar tim.
Kunci
keberhasilan kerjasama tim
- saling ketergantungan
- perluasan tugas
- penjajaran
- bahasa yang umum
- kepercayaan/respek
- kepemimpinan/keanakbuahan yang dibagi rata
- keterampilan pemecahan masalah
- keterampilan menangani konfrantasi/konflik
- penilaian/tindakan
- perayaan
Pengertian dan
proses komunikasi
Komunikasi
adalah usaha untuk menyampaikan maksud tertentu kepada orang lain sehingga
orang tersebut dapat memahami maksud yang disampaikan. Atau sebagai proses penyampaian makna dari
pengirim kepada penerima, dengan
menggunakan media tertentu.
|
|
|
|
|
….. ….. ….. ….. …..
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
||||||||
![]() |
![]() |
feedback
![]() |
….. = gangguan
(noise)
Gambar 12.1
: Proses komunikasi
Sarana
komunikasi adalah saluran serta mekanisme yang dipergunakan untuk menyalurkan
tanda-tanda. Sarana untuk komunikasi
mengenaikkualitas dalam system TQM agar efektif antara lain meliputi:
- Pelatihan dan pengembangan para manajer dan
karyawan
- Partisipasi setiap orang pada setiap level dalam
membentuk ukuran-ukuran kualitas proses
- Pemberdayaan para karyawan dengan mendelegasikan
wewenang untuk mengambilkeputusan
- Jaminan kualitas dalam seluruh proses organisasi
- Sistem manajemen sumber daya manusia dalam setiap
level dalam struktur organisasi
Manajemen Konflik
Definisi
manajemen konlik menurut Robbins adalah segala bentuk oposisi atau interaksi
yang bersifat antagonis karena kelangkaan kekuasaan (power), sumber daya atau posisi social dan system
nilai yang berbeda. Ada lima jenis
konlik dalam kehidupan organisasi,
yaitu:
- konflik dalam diri individu
- konflik antar individu dalam organisasi yang sama
- konflik antara individu dan kelompok
- konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
- konflik antar organisasi
Metode manajemen konflik
Ada tiga bentuk
manajemen konflik, yaitu stimulasi
konflik pada bagian organisasi yang pelaksanaan kegiatannya lambat karena
tingkat konflik terlalu rendah.
Dalam proses mendesain mutu dan menjawab
tantangan yang ada tentu saja dibutuhkan proses pengambilan keputusan secara
umum. Berikut adalah bagan mengenai
pengambilan keputusan :
|
Step #1
![]() |
|
Step #2
![]() |




Dan Step #4

![]() |

|
Gambar 1.4.
Gambar
12.2 Langkah-langkah Dasar dalam
Pengmbilan keputusan
Tiap organisasi menghadapi dua macam
tantangan, yaitu:
1.
Secara
eksternal, kompetisi baru yang kuat dengan laju yang besar
Berupa :
a. Kompetitor baru dan lama
Kompetitor baru biasanya
bergerak perlahan sambil melihat situasi kapan akan menyerang. Perusahaan akan dilihat apakah saat ini
sedang dalam keadaan lengah, bila akan menyerang dengan berbagai saluran ya. Sedangkan kompetitor lama akan terus menempel
ketat dan membayangi perusahaan.
b. Lingkungan masyarakat. Harus diperhatikan apakah perusahaan kita
bermanfaat atau tidak buat lingkungan masyarakat sekitar atau apakah malah
meresahkan dan menyulitkan masyarakat.
Bila bermanfaat maka masyarakat akan menghargai perusahaan dan
perusahaan akan bertahan lama. Akan
tetapi bila perusahaan merugikan dan merusak lingkungan maka masnyarakat akan
marah dan bahkan akan merusak perusahaan.
c. Isu lingkungan hidup. Hampir sama dengan di atas, tetapi
dilingkungan hidup obyeknya adalah alam dan keragaman hayati.
d. Peraturan / UU baru Daerah / Pusat
Peraturan daerah sering kali
berubah-uabh tergantung dari penguasa.
Perusahaan harus segera mengantisipasinya
e. Ekonomi makro yang berubah-ubah. Perusahaan tidak dapat berdiri sendiri. Ia adalah anggota dari seluruh perusahaah di
dunia, dan bahkan sudah tidak ada pengalang diatara negara-negara karena sudah
ada kecanggihan internet
f. Cuaca / Iklim
Perusahaan tertentu
menyenangkan bila terjadi musim hujan, sendangkan, perusahaan lainnya malah
menyukai kondisi kering tidak hujan.
g. Teknologi baru, mudah usangnya teknlogi
Ini banyak terjadi pada produk
elektronik dan produk lainnya. Pada
produk hp, pada merk tertentu seringkali mengeluarkan hp versi baru, yaitu
setiap 3 bulan sekali.
h. Suplier / kemudahan mendapat bahan mentah
/ baku
Uplier kadang tidak dapat
memenuhi pesanan dari perusahaan mengingat keterbatasan armada dan produk
i.
Mitra
bisnis
Mitar bisnis diperlukan untuk
strategi sinergi untuk saling mengisi yang kemudian dipakai untuk mengembangkan
perusahaan
j.
dll
2.
Secara
internal, adanya budaya organisasi yang tidak mendorong perorangan dan kelompok
untuk menggunakan banyak waktu guna perbaikan performance.
a. Motivasi pemimpin dan bawahan
Pemimpin yang baik selalu
memotivasi bawahannya untuk maju dan mendapatkan reward perusahan
b. Standarisasi dan pengawasan mutu
Tidak adanya standarisasi
dapat menurunkan kinerja perusahaan
c. Budaya organisasi, Visi, misi, tata nilai
Visi sangat penting sebagai
lentera untuk membawa perusahaan ke tujuan yang diinginkan, sedangkan misi
adalah jalan atau tahapa untuk mewujudkan visi tersebut.
d. Ekonomi, keuangan
Aspek ekonomi harus dilihat
oleh perusahaan, khususnya berkaitan dengan ekonomi makro dan mikro. Aliran keuangan sangat penting karena ini
adalah nadinya perusahaan
e. Manajemen dan strategi manajemen
Strategi manajemen juga
diperlukan agar perusahaan dapat survive
f. Audit internal
Audit harus dilakukan untuk
memastikan tidak ada penyelewengan atau korupsi di perusahaan tersebut
BAB III
PENUTUPAN
A. SIMPULAN
Kepemimpin merupakan
kemampuan untuk membangkitkan semangat orang lain agar bersedia dan memiliki
tangung jawab total terhadap usaha mencapai atau melampaui tujuan organisasi.
Kerjasama Tim
merupakan sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama.
DAFTAR PUSTAKA
Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana.
2005. Total Quality Management. Penerbit
Andi.Yogyakarta.
0 komentar:
Posting Komentar