2.1
Landasan
Teori
2.1.1
Pengertian Lingkungan Kerja
Setiap
karyawan pasti akan mampu melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik dan secara
optimal, apabila diantaranya ditunjang oleh suatu kondisi lingkungan yang
sesuai dengan karyawan tersebut. Suatu kondisi lingkungan dikatakan baik atau
sesuai apabila manusia dapat melaksanakan kegiatannya secara optimal, sehat,
aman, dan nyaman.
Lingkungan kerja atau kondisi kerja dalam sebuah perusahaan
merupakan salah satu faktor yang cukup penting dalam meningkatkan kepuasan
kerja karyawan. Menurut Nitisemito (2008;59) “Lingkungan kerja adalah segala
sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam
menjalankan tugas-tugas yang dibembankan”. Sedangkan menurut
Sedarmayati (2009;28) lingkungan kerja merupakan keseluruhan alat perkakas dan
bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode
kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai
kelompok Berdasarkan definisi di atas maka
dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja merupakan sebuah
kehidupan sosial, psikologi, maupun keadaan fisik dalam perusahaan yang
berpengaruh terhadap pekerjaan karyawan secara langsung atau tidak langsung
dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
2.1.1.1
Jenis Lingkungan Kerja
Lingkungan
kerja dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu Lingkungan kerja fisik dan non
fisik yang mencakup hubungan kerja di dalam perusahaan. Seseorang bekerja di
dalam perusahan tidaklah seorang diri, dan dalam melakukan aktivitas, orang
tersebut juga membutuhkan bantuan orang lain. Menurut Sedarmayanti (2009;30)
menjelaskan bahwa secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi 2
yakni : 1) lingkungan kerja fisik, dan 2) lingkungan kerja non fisik”.
2.1.1.1.1
Lingkungan Kerja Fisik
Lingkungan
kerja fisik adalah keseluruhan atau setiap aspek yang dirasakan setiap para pekerja yang dapat
mempengaruhi kepuasan dan kenyamanan baik secara langsung maupun secara tidak
langsung. Lingkungan kerja fisik merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan
oleh para manajer untuk membuat para pekerjanya nyaman.
Menurut Sedarmayanti (2009;30) “Lingkungan kerja fisik
adalah semua yang terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi
pegawai baik secara langsung maupun tidak langsung”. Menurut Robbins (2009;67)
menyatakan bahwa mayoritas karyawan lebih menyukai lingkungan kerja fisik yang
bersih, nyaman, dan didukung dengan peralatan modern. Pendapat Robbins
(2009;67) tersebut memberikan sebuah gagasan bahwa lingkungan kerja fisik
memiliki peran penting untuk menciptakan kepuasan kerja karyawan.
Lingkungan kerja yang
kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan para pegawai untuk dapat
bekerja optimal. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi emosi pegawai, jika
karyawan menyenangi lingkungan kerja dimana ia bekerja, maka pegawai
tersebut akan betah di tempat bekerjanya untuk melakukan aktivitas,
sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif dan optimal prestasi
kerja karyawan juga tinggi. Lingkungan kerja tersebut mencakup
hubungan kerja yang terbentuk antara sesama pegawai dan hubungan kerja
antar bawahan dan atasan serta lingkungan fisik tempat pegawai bekerja.
Berdasarkan pendapat para ahli maka dapat disimpulkan bahwa,
lingkungan kerja fisik merupakan segala suatu hal yang berada pada sekitar
tempat kerja karyawan selama melakukan pekerjaan, yang lebih berfokus pada
benda-benda maupun situasi yang berada pada sekitar tempat kerja yang dapat
mempengaruhi karyawan secara langsung dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
2.2.1.1.1.1
Manfaat Lingkungan Kerja Fisik
Terdapat
banyak manfaat yang akan diciptakan oleh sebuah lingkungan kerja fisik yang berada
di dalam perusahaan untuk para karyawan yang berada di dalamnya. Menurut
Prawirosentono (2010;109) menyatakan bahwa terdapat banyak manfaat dari
penciptaan lingkungan kerja fisik yaitu sebagai berikut :
1. Meminimumkan kemungkinan terjadinya
kecelakaan kerja yang mengakibatkan kerugian
2. Mengoptimalkan penggunaan peralatan
dan bahan baku secara lebih produktif dan efisien
3. Menciptakan kondisi yang mendukung
kenyamanan dan kegairahan kerja, sehingga menaikkan tingkat efisien kerja.
Karena produktivitasnya meningkat dan naiknya efisiensi berarti menjamin
kelangsungan proses produksi dan usaha bisnis.
2.2.1.1.1.2 Faktor-faktor Lingkungan
Kerja Fisik
Berikut ini beberapa faktor yang
diuraikan Moekijat (2005) dalam
Siagian (2008;63)
menyatakan untuk terciptanya lingkungan kerja yang baik terdapat beberapa hal
yang harus menjadi perhatian, antara lain:
1.
Tata
Ruang
2.
Penerangan
3.
Warna
4.
Pertukaran
udara (ventilasi)
5.
Musik
6.
Suara
(tingkat kebisingan)
Perencanaan untuk
lingkungan kerja fisik tidak dapat dipertimbangkan secara terpisah dari
bidang-bidang perencanaan kantor yang penting lainnya. Semuanya harus di
koordinasikan dengan seksama, misalnya tata ruang kantor harus dihubungkan
dengan penerangan dan penggunaan mesin-mesin dengan pengendalian suara.
Selanjutnya penerangan didalam ruang kantor tergantung kepada warna yang
dipakai.
a. Tata Ruang
Penggunaan
tata ruang kantor adalah segi yang paling penting dari perencanaan manajemen
perkantoran. Selanjutnya tata ruang kantor merupakan penentuan dari susunan
semua komponen fisik pekerjaan yang dipandang perlu untuk pelaksanaan kantor
dan mengkoordinasi komponen-komponen ini dalam suatu kesatuan yang efisien.
Adapun sasaran yang perlu
diperhatikan dari keterbatasan yang ditimbulkan oleh gedung yaitu :
1)
Ruangan
yang akan digunakan demi keuntungan terbesar.
2)
Pelayanan
yang harus disediakan bila diperlukan (listrik, telepon, dan lain-lain)
3)
Kondisi
kerja yang baik harus disediakan untuk semua orang
4)
Penyediaan
untuk dapat melihat staf yang bekerja.
5)
Rasa
memiliki dan loyalitas pada kelompok kerja.
6)
Komunikasi
dan arus kerja yang dipermudah.
7)
Campur
tangan antar pegawai dihindari.
Adapun tujuan umum dari tata ruang
kantor yaitu:
1) Arus pekerjaan yang efektif.
2) Ruang yang luas, tetapi dipergunakan
dengan baik.
3) Kesenangan dan rasa puas pegawai.
4) Memudahkan pengawasan.
5) Kesan yang baik bagi para langganan
dan tamu.
6) Feksibelitas yang besar untuk
kebutuhan-kebutuhan yang berlainan.
b. Penerangan
(Cahaya)
Pentingnya
penerangan yang tepat di dalam kantor sudah sangat jelas diperlukan. Pegawai
yang terlibat dalam pekerjaan sepanjang hari rentan terhadap ketergantungan
pada mata yang disertai keletihan mata, perasaan mudah marah dan gangguan fisik
lainnya. Penerangan yang buruk menambah kemungkinan keluaran yang rendah dan
kerja yang tidak akurat dengan penerangan yang baik dapat membantu pegawai
melihat dengan cepat, mudah dan senang.
Keuntungan dari penerangan yang baik di dalam kantor adalah
:
1)
Perpindahan
pegawai berkurang.
2)
Semangat
kerja lebih tinggi.
3)
Hasil
pekerjaan lebih banyak.
4)
Ketidakhadiran
berkurang.
5)
Kesalahan
berkurang.
6)
Keletihan
berkurang.
c. Warna
Warna
sebuah kantor dapat menimbulkan efek yang dapat dilihat pada semangat kerja
pegawai. Lingkungan yang tidak menarik dapat menimbulkan depresi pada pegawai
sedangkan lingkungan yang menyenangkan dapat menghasilkan kerja yang baik pula.
Warna tidak hanya mempercantik ruangan kantor tetapi juga memperbaiki
kondisi-kondisi yang ada dalam pekerjaan kantor. Oleh karena itu, keuntungan
penggunaan warna yang tepat adalah tidak hanya bersifat keindahan.
d. Pertukaran
Udara (Sirkulasi Udara/Ventilasi)
Tempat
kerja harus memiliki aliran udara yang segar secara terus menerus melewati
kantor untuk memerangi keletihan dalam bekrja. Banyak kantor yang ber-AC dengan
aliran udara, suhu dan kelembaban yang dikontrol secara otomatis. Dalam hal
ini, kondisi yang diperlukan dapat diberikan selama system tersebut dirawat dan
dirancang dengan baik. Tetapi bila tidak ada AC, ada kemungkinan menimbulkan
masalah dalam mempertahankan iklim yang sehat karena tanpa aliran udara
merupakan sumber gangguan bagi pegawai dan merupakan salah satu hal yang paling
tidak disukai oleh pegawai, dan untuk orang yang selalu bekerja
berpindah-pindah, aliran udara yang hanya dingin sekali-sekali merupakan hal
yang tidak mengganggu tetapi bagi pegawai yang bekerja di belakang meja hal itu
dapat menjadi gangguan yang menyiksa.
Keuntungan udara bersih pada ruangan adalah :
1)
Produktivitas yang lebih tinggi.
2)
Mutu pekerjaan yang lebih tinggi.
3)
Kesenangan dan kesehatan pegawai yang
bertambah.
4)
Semangat kerja yang lebih tinggi.
5)
Kesan yang lebih menyenangkan bagi para
tamu.
e. Musik
Musik
bersifat universal dan sering kali dipercaya mampu mempengaruhi perasaan orang
lain, apabila ditempat kerja, musik juga dimungkinkan mempengaruhi perasaan
pegawai yang sedang bekerja, jika emosi pegawai yang bekerja menjadi positif karena
alunan musik maka produktivitas kerja pegawai kemungkinan akan meningkat, dalam
mempergunakan musik sambil bekerja dapat digunakan untuk memperbaiki
kondisi-kondisi pekerjaan, meringankan kelelahan rohaniah dan penglihatan,
serta dapat mengurangi ketegangan saraf dan menjadikan pekerja/pegawai merasa
lebih baik dalam bekerja.
f. Suara
Suara
bising yang keras dan tajam adalah hal yang mengganggu pegawai dalam bekerja
karena suara bising tersebut dapat menyebabkan kesulitan dalam memusatkan
pikiran dalam menggunakan telepon dan dalam melaksanakan pekerjaan kantor
dengan baik, adapun suara mengakibatkan perubahan dalam peredaran darah dan
pikiran, seseorang mungkin tidak menyadari pengaruhnya, tetapi setelah beberapa
waktu orang akan menjadi sangat lelah dan sangat marah karena pengaruh suara
bising.
2.2.1.1.1.3 Indikator Lingkungan Kerja Fisik
Menurut
Sedarmayanti (2009;34) indikator lingkungan kerja fisik dapat diukur melalui sebagai
berikut:
1.
Penerangan
2.
Suhu
udara
3.
Sirkulasi
udara
4.
Ukuran
ruang kerja
5.
Tata
letak ruang kerja
6.
Privasi
ruang kerja
7.
Suara
bising
8.
Penggunaan
warna
9.
Peralatan
kantor
10. Keamanan kerja
0 komentar:
Posting Komentar